RSS

5 KLASIFIKASI GULMA

  1. Tabel Pengelompokan Gulma

 

No

Nama Latin

Nama Umum/Daerah

Siklus Hidup

Habitat

Morfologi

Berkembang biak

1.

Mimosa pudica

Putri Malu

Bienual

Daratan /Lahan Kering

Gresses

Vegetatif

2.

Amaranthus spinosus L

Bayam Duri

Anual

Daratan /Lahan Kering

Daun Lebar

Biji

3.

Imperata cylindrica L

Alang-Alang

Perenial

Daratan /Lahan Kering

Gresses

Akar Rimpang

4.

Eichornia crassipes

Eceng Gondok

Anual

Gulma Air

Daun Lebar

Biji

5.

Scleria sumatrensis

Kerisan

Anual

Daratan /Lahan Kering

Teki

Biji

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. Data Botanis(Morfologi)  Gulma 5 Jenis Gulma

 

  1. 1.         Mimosa pudica(Putri Malu)

 

 

 

Indonesia:

Putri malu, si kejut, riyud,

Klasifikasi
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan  berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo                : Fabales
Famili              : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus              : Mimosa
Spesies            : Mimosa pudica Duchass. & Walp

 

 

DESKRIPSI MORFOLOGI :

Putri malu atau dalam bahasa ilmiah Mimosa pudica L. adalah tumbuhan dengan ciri daun yang menutup dengan sendirinya saat disentuh dan membuka kembali setelah beberapa lama. Tanaman berduri ini termasuk dalam klasifikasi tanaman berbiji tertutup (angiospermae) dan terdapat pada kelompok tumbuhan berkeping dua atau dikotil. Tumbuhan berdaun majemuk menyirip dan daun bertepi rata ini memiliki letak daun yang behadapan serta termasuk dalam suku polong-polongan.

1. Daun

Daun berupa daun majemuk menyirip ganda dua yang sempurna. Jumlah anak daun setiap sirip 5 – 26 pasang. Helaian anak daun berbentuk memanjang sampai lanset, ujung runcing, pangkal membundar, tepi rata, permukaan atas dan bawah licin, panjang 6 – 16 mm, lebar 1 – 3 mm, berwarna hijau, umumnya tepi daun berwarna ungu. Jika daun tersentuh akan melipatkan diri, menyirip rangkap. Sirip terkumpul rapat dengan panjang 4 – 5, 5 cm.

2. Batang

Batang bulat, berambut, dan berduri tempel. Batang dengan rambut sikat yang mengarah miring ke bawah.

 

3. Akar

Akar berupa akar pena yang kuat.

4. Bunga

Bunga berbentuk bulat seperti bola, bertangkai, berwarna ungu/merah. Kelopak sangat kecil, bergigi 4, seperti selaput putih. Tabung mahkota kecil, bertaju 4, seperti selaput putih.

5. Buah

Buah berbentuk polong, pipih, seperti garis.

6. Biji

Biji bulat dan pipih.

 

 

  1. 2.      Amaranthus spinosus L (Bayam Duri)

 

Klasifikasi

Kingdom          : Plantae (Tumbuhan)

    Subkingdom             : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

    Super Divisi             : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

    Divisi                       : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

   Kelas                       : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

  Sub Kelas                : Hamamelidae

  Ordo                         : Caryophyllales

  Famili                       : Amaranthaceae (suku bayam-bayaman)

  Genus                      : Amaranthus

  Spesies                    : Amaranthus spinosus L

 

 

 

 

DESKRIPSI MORFOLOGI :

 

Akar

Akar tanaman bayam duri sama seperti akar tanaman bayam pada umumnya, yaitu memiliki sistem perakaran tunggang.

 

 

 

Batang

 

Batang

Batang tanaman bayam duri ini kecil berbentuk bulat, lunak dan berair. Batang tumbuh tegak bisa mencapai satu meter dan percabangannya monopodial. Batangnya berwarna merah kecoklatan. Yang menjadi ciri khas pada tanaman ini adalah adanya duri yang terdapat pada pangkal batang tanaman ini.

 

Daun

 

Daun majemuk

 

Daun spesies ini termasuk daun tunggal. Berwarna kehijauan, bentuk bundar telur memanjang (ovalis). Panjang daun 1,5 cm sampai 6,0 cm. Lebar daun 0,5 sampai 3,2 cm. Ujung daun obtusus dan pangkal daun acutus. Tangkai daun berbentuk bulat dan permukaannya opacus. Panjang tangkai daun 0,5 sampai 9,0 cm. Bentuk tulang daun bayam duri penninervis dan tepi daunnya repandus.

 

 

 

 

 

Bunga

 

Bunga

 

 

Bunga di axilaar batang

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Merupakan bunga berkelamin tunggal, yang berwarna hijau. Setiap bunga memiliki 5 mahkota. panjangnya 1,5-2,5 mm. Kumpulan bunganya berbentuk bulir untuk bunga jantannya. Sedangkan bunga betina berbentuk bulat yang terdapat pada ketiak batang. Bunga ini termasuk bunga inflorencia.

 

Buah

Berbentuk lonjong berwarna hijau dengan panjang 1,5 mm.

 

Biji

Berwarna hitam mengkilat dengan panjang antara 0,8 – 1 mm. 

 

 

 

  1. 3.      Imperata cylindrica L ( Alang-Alang)

 

Klasifikasi

  Kingdom       : Plantae (Tumbuhan)
 Subkingdom   : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
 Super Divisi   : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
 Divisi              : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
 Kelas              : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
 Sub Kelas       : Commelinidae
 Ordo               : Poales
 Famili             : Poaceae (suku rumput-rumputan)
 Genus             : Imperata
 Spesies           : Imperata cylindrica (L.) Beauv.

 Indonesia:

Ilalang, alang-alang (Jawa), eurih (Sunda), ambengan (Bali)

 Inggris:

cogon grass, satintail, blady grass

Pilipina:

Kogon

Cina:

Bai mao gen

Jepang:

chigaya

 

 

 

 

DESKRIPSI MORFOLOGI :

Terna rumput, berumur panjang (perenial), tumbuh berumpun, tinggi 30 – 180 cm. Akar rimpang, menjalar, berbuku-buku, keras dan liat, berwarna putih. Batang berbentuk silindris, diameter 2 – 3 mm, beruas-ruas. Daun warna hijau, bentuk pita (ligulatus), panjang 12 – 80 cm, lebar 2 – 5 cm, helaian daun tipis tegar, ujung meruncing (acuminatus), tepi rata, pertulangan sejajar (parallel), permukaan atas halus, permukaan bawah kasap (scaber).

 Bunga majemuk, bentuk bulir (spica), bertangkai panjang, setiap bulir berekor puluhan helai rambut putih sepanjang 8 – 14 mm, mudah diterbangkan angin. Buah bentuk biji jorong, panjang +/- 1 mm, berwarna cokelat tua. Perbanyaan vegetatif (akar rimpang) .

 

 

 

  1. 4.      Eichornia crassipes( Eceng Gondok)

 

Klasifikasi

 

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Alismatidae
Ordo: Alismatales
Famili: Butomaceae
Genus: Eichornia
Spesies: Eichornia crassipes (Mart.) Solms

Nama umum

Indonesia:

Eceng gondok, kelipuk, kembang bopong, weweyan

Jepang:

hotei aoi

 

 

DESKRIPSI MORFOLOGI :

“Tumbuhan air – mengapung, tumbuh berumpun, tinggi 4 – 8 cm .”

Akar                            : Serabut.

Batang                         : Tidak ada.

Daun                           : Tunggal, bertangkai, tersusun berjejal di atas akar (roset akar), warna hijau,   

panjang 7 – 25 cm, bentuk bulat telur (ovata), ujung meruncing (acuminatus),

pangkal meruncing (acuminatus), tepi rata (tidak bergerigi), permukaan mengkilat (nitidus), tangkai menggelembung.

Bunga                          :  Majemuk, bentuk bulir (spica), panjang mahkota 2 – 3 cm, daun mahkota

   tidak berlekatan (polypetalus).

Buah                            :  Kotak sejati (capsula), beruang tiga, warna hijau, bentuk biji bulat –

   berwarna hitam.

Perbanyakan                : Generatif (biji).

 

  1. 5.      Scleria sumatrensis(Kerisan)

 

 

Klasifikasi

Kingdom                 : Plantae (tumbuh-tumbuhan)

Divisi                       : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)

Sub-divisi                : Angiospermae (berbiji tertutup)

Kelas                       : Dycotiledonae (biji berkeping dua)

Ordo                        : Asterales (compositae)

Famili                      : Asteraceae

Genus                      : Chrysanthemum

Spesies                    : Chrysanthemum morifolium Ramat, dan lain-lain.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DESKRIPSI MORFOLOGI :

1. Batang

Batang tanaman krisan tumbuk tegak, berstruktur lunak dan berwarna hijau. Bila dibiarkan tumbuh terus, batang menjadi keras (berkayu) dan berwarna hijau kecokelat-cokelatan.

2. Akar

Perakaran tanaman krisan dapat menyebar kesemua arah pada kedalaman 30 cm – 40 cm. akarnya mudah mengalami kerusakan akibat pengaruh lingkungan yang kurang baik, hal tersebut dikarenakan akar tanaman krisan berjenis serabut (Hasim dan Reza, 1995).

3. Bunga

Bunga krisan tumbuh tegak pada ujung tanaman dan tersusun dalam tangkai (tandan) berukuran p            endek sampai panjang. Bunga krisan digolongkan dalam dua jenis yaitu jenis spray dan standar. Krisan jenis spray dalam satu tangkai bunga terdapat 10 sampai 20 kumtum bunga berukuran kecil. Sedangkan jenis standar pada satu tangkai bunga hanya terdapat satu kuntum bunga berukuran besar. Selain itu kalangan floriskulturis juga membedakan bentuk bunga krisan dalam lima macam (golongan), yaitu bentuk tunggal, anemone, pompon, dekoratif dan bunga besar. Ciri-ciri kelima bentuk bunga krisan tersebut adalah:

a.   Tunggal

Karakteristik bunga tunggal adalah pada tiap tangkai terdapat 1 kumtum bunga, piringan dasar bunga sempit, dan susunan mahkota bunga hanya satu lapis.

b.   Anemone

Bentuk bunga anemone mirip dengan bunga tunggal, tetapi piringan dasar bunganya lebar dan tebal.

c.   Pompon

Bentuk bunga bulat seperti bola, mahkota bunga menyebar kesemua arah, dan piringan dasar bunganya tidak tampak.

d.   Dekoratif

Bunga berbentuk bulat seperti pompon, tetapi mahkota bunganya bertumpuk rapat, ditengah pendek dan bagian tepi memanjang.

e.    Bunga besar

Karakteristiknya adalah pada tiap tangkai terdapat satu kuntum bunga, berukuran besar dengan diameter lebih dari 10 cm. piringan dasar tidak tampak, mahkota bunganya memiliki banyak variasi, antara lain melekuk ke dalam atau ke luar, pipih, panjang, bentuk sendok dan lain-lain.

4. Daun

Daun pada tanaman krisan merupakan ciri khas dari tanaman ini. Bentuk daun tanaman krisan yaitu bagian tepi bercelah atau bergerigi, tersusun berselang-seling pada cabang atau batang.

5. Buah dan biji

Buah yang dihasilkan dari proses penyerbukan berisi banyak biji. Biji digunakan untuk bahan perbanyakan tanaman secara generatif. Biji krisan berukuran kecil dan berwarna cokelat sampai hitam.

 

 

 

 

 

 

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada November 10, 2012 inci Uncategorized

 

HEDONIS BEJAD, ANJING, SAMPAH !

 
melihat judul di atas, apa terlalu lucu untuk para hedonis-hedonis anjing????
mungkin sebagian dari kalian menganggap itu terlalu kasar, tapi buat saya ungkapan “hedonis bejad,anjing, sampah”   itu masih lebih baik dari kelakuan para hedonis itu.
saya nulis ini bukan karna saya ikut-ikutan emosi ngeliat kelakuan hedonis yang bangga sama ketololan mereka menghambur-hamburkan uang cuma demi kesenangan pribadi.
 
 
yang utama itu anak muda hedonis yang masih jadi benalu orang tua tapi bangga kalo udah ngabisin uang ratusan bahkan jutaan cuma untuk hal-hal nggak penting kaya beli gadget yang mungkin itu nggak terlalu berguna buat mereka.
pasti ada di antara kalian yang berfikir “ah kamu sirik aja,
gambar yang ada di sebelah kiri post.tapi emang saya udah muak liat coba orang tua kalian kaya. pasti kalian juga bakal jadi kaya mereka”. sumpah, demi Allah saya bersyukur saya di lahirin di keluarga yang berkucupan dan nggak berlebihan harta. karna dengan kehidupan saya yang sekarang. saya bisa lebih menghargai sebuah kerja keras dan perjuangan. 
 
saya belajar bagaimana seseorang itu harus berjuang untuk mendapatkan sesuatu dan harus sekuat tenaga menjaga apa kita dapat. mungkin kalo saya di lahirin di keluarga kaya, gua nggak akan pernah tau bagaimana cara bersyukur atas apa yang udah Allah berikan sama saya. dan saya nggak akan pernah peduli sama orang-orang yang nggak seberuntung saya. 
 
pernah ada pernyataan dari bocah hedonis anjing “terus kalo saya di lahirin kaya itu salah saya? kalo mereka miskin itu salah saya ?”. mungkin mindset hedonis anjing ini harus di brainwash biar otaknya waras atau jadikan mereka korban bom bunuh diri saja biar lenyap.
emang bukan salah kalian kalo kalian kaya dan bukan salah kalian kalo mereka miskin. tapi satu hal yang harus hedonis anjing kaya kalian tau. mereka juga nggak pernah milih di lahirin jadi orang miskin !!!
pernah nggak sih, otak bocah hedonis itu berfikir bagaimana indahnya berbagi ? atau bagaimana rasanya bahagia saat melihat senyum seorang pengemis setelah kita berbagi dengan mereka ?
kalo mereka nggak pernah berfikir tentang hal itu. saya bener-bener kasian sama mereka. mereka hidup hanya di dunia mereka, mereka nggak pernah melihat masih ada orang di sekitar mereka yang bisa berbagi senyum bahagia sama mereka.
 
mungkin tulisan saya ini terlalu mengada-ngada untuk kalian. tapi kalo kalian mau mengerti sedikit tentang arti berbagi, coba dari sekarang untuk membantu mereka yang kurang beruntung dari kita. percaya sama saya senyum mereka itu indah karna itu muncul dari hati mereka.
 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Juni 4, 2012 inci Uncategorized

 

Grafik Fotosintesis

Grafik Fotosintesis.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Juni 4, 2012 inci Uncategorized

 
Gambar

Grafik Fotosintesis

Grafik Fotosintesis

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Juni 4, 2012 inci Uncategorized

 

Laporan Praktikum fisiologi Tumbuhan – Fotosintesis

Laporan Praktikum fisiologi Tumbuhan – Fotosintesis.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Juni 4, 2012 inci Uncategorized

 

Laporan Praktikum fisiologi Tumbuhan – Fotosintesis

                                                                       BAB I

PENDAHULUAN

 

  1. A.    Latar Belakang

Suatu ciri hidup yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan hijau adalah kemampuan dalam menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta diasimilasi dalam tubuh tumbuhan. Tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya tergolong pada organisme autotrof, yaitu makhluk hidup yang dapat mensintesis sendiri senyawa organik yang dibutuhkannya. Senyawa organik yang baku adalah rantai karbon yang dibentuk oleh tumbuhan hijau dari proses fotosintesis. Fotosintesis atau asimilasi karbon adalah proses pengubahan zat-zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil menjadi zat organik karbohidrat dengan bantuan cahaya. Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai klorofil. Proses ini hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara pigmen hijau daun yaitu klorofil yang terdapat dalam kloroplas.

Kalau fotosintesis adalah suatu proses penyusunan (anabolisme atau asimilasi) di mana energi diperoleh dari sumber cahaya dan disimpan sebagai zat kimia, maka proses respirasi adalah suatu proses pembongkaran (katabolisme atau disimilasi) dimana energi yang tersimpan dibongkar kembali untuk menyelenggarakan proses–proses kehidupan.

Fotosintesis sendiri berlangsung dengan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti intensitas cahaya (laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya), konsentrasi karbon dioksida (semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis), suhu (enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim), kadar air (kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis), kadar fotosintat (hasil fotosintesis) (jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang), dan tahap pertumbuhan.

Pada praktikum kali ini akan mengamati bagaimana pengaruh suhu dan intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis, dimana ditandai dengan jumlah gelembung udara yang dihasilkan oleh tanaman Hydrilla sp.

  1. B.     Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk melihat pengaruh suhu dan intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis dengan mengukur banyaknya O2 yang dikeluarkan.

  1. C.    Manfaat Praktikum

Adapun manfaat dari praktikum ini adalah praktikan dapat mengamati secara langsung bagaimana laju fotosintesis pada tanaman yang ditandai dengan adanya gelembung udara. Mahasiswa dapat mengetahui hubungan antara suhu, intensitas cahaya dan laju fotosintesis.


 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

 

Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang memiliki kloropil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk prosestersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan kloropil yang berada di dalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena kloropil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1986).

Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat anorganik (CO2 dan H2O) dengan bantuan energi cahaya matahari. Dalam proses ini energi radiasi diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi glukosa. Maka persamaan reaksinya dapat dituliskan :

    Klorofil

6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2 + Energi

Sinar matahari

Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol Co2 yang dilepaskan dan jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama. Persamaan reaksi kimia respirasi merupakan kebalikan dari reaksi kimia fotosintesis (Syamsuri, 2000).

Fotosintesis juga terjadi proses metabolisme lain yang disebut respirasi. Respirasi merupakan proses katabolisme atau penguraian senyawa organik menjadi senyawa anorganik. Respirasi sebagai proses oksidasi bahan organik yang terjadi didalam sel dan berlangsung secara aerobik maupun anaerobik. Dalam respirasi aerob diperlukan oksigen dan dihasilkan karbondioksida serta energi. Sedangkan dalam respirasi anaerob dimana oksigen tidak atau kurang tersedia dan dihasilkan senyawa selain karbondiokasida, seperti alkohol, asetaldehida atau asam asetat dan sedikit energi (Lovelles, 1997).

Jika intensitas cahaya atau konsentrasi CO2 menjadi faktor pembatas fotosintesis maka suhu tidak akan mempengaruhi fotosintesis atau sangat sedikit sekali mempengaruhi karena reaksi fotokimia tidak peka terhadap suhu (Q10= 0,1 ) dan difusi mempunyai Q10=1,5. Laju fotosintesis bersifat bersifat tanggap terhadap suhu jika cayaha bukan merupakan faktor pembatas. Pada reaksi selanjutnya yaitu reaksi enzimatik kenaikan suhu akan mempengaruhi laju dan keseluruhan proses fotosintesis. Selain faktor-faktor luar seperti suhu, intensitas cahaya dan CO2 yang mempengaruhi fotosintesis, faktor dalam yang juga penting mempengaruhi faktor ini adalah konsentrasi klorofil, defisit air dan konsentrasi enzim  (Lakitan, 1996).

Selain faktor luar, (CO2, intensitas cahaya dan suhu) yang mempengaruhi laju fotosintesis, faktor dalam yang juga penting dalam mengontrol proses ini adalah konsentrasi klorofil, defisit air dan konsentrasi enzim. Konsentrasi klorofil pada tingkat yang cukup rendah dapat membatasi laju fotosintesis (Ismail, 2011).

Perbedaan antara jumlah CO2 yang dilepaskan dan jumlah O2 yang digunakan biasa dikenal dengan Respiratory Ratio atau Respiratory Quotient dan disingkat RQ. Nilai RQ ini tergantung pada bahan atau subtrat untuk respirasi dan sempurna atau tidaknya proses respirasi tersebut dengan kondisi lainnya (Simbolon, 1989).

 

 


 

BAB III

METODE PRAKTIKUM

 

  1. A.    Alat dan Bahan
  2. Alat
    1. Mikrobiuret
    2. Statif
    3. Stopwatch
    4. Lux meter
    5. Thermometer
    6. Beakeer glass
    7. Bahan
      1. Hydrilla sp
      2. Bubble gum
      3. Air
      4. Vaselin
  3. B.     Prosedur kerja
  4. Memotong pangkal batang tanaman Hydrilla sp lalu meletakkan di dalam air yang berada dalam tabung pengumpul gas. Lalu menyelupkan tabung pengumpul ke dalam tabung reaksi besar yang berisi air kran.
  5. Menutup rapat-rapat tabung mikrobiuret dengan pipa karet sehingga seluruh mikrobiuret terisi penuh.
  6. Menutup celah pada mulut tabung pengumpul yang berisi Hydrilla sp dengan menggunakan bubble gum, jika masih terdapat lubang udara, makan diolesi  dengan vaselin.
  7. Meletakkannya pada tempat yang terang dan gelap dengan suhu dan intensitas cahaya yang berbeda kemudian mengamati adanya gelembung udara.

 

 

 

 


 


 


 

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

  1. A.    Hasil Pengamatan

Tabel hasil pengamatan tempat terang

NO

Waktu (menit ke-)

Intensitas cahaya

Suhu

Gelembung

1

0

305

35

0

2

10

307

38

9

3

20

309

40

13

4

30

313

40

16

5

40

428

41

20

6

50

704

42

25

 

Tabel hasil pengamatan tempat gelap

NO

Waktu (menit ke-)

Intensitas cahaya

Suhu

Gelembung

1

0

70

31

0

2

10

85

31

0

3

20

152

31

0

4

30

80

31

0

5

40

21

31

0

6

50

35

31

0

 

  1. B.     Pembahasan

Berdasarkan hasil percobaan yang kami lakukan, tanaman diletakkan pada tempat terang selama 60 menit. Pada keadaan terang suhu dan intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap laju fotosintesis. Dimana semakin tinggi intensitas cahaya dan semakin tinggi suhu maka jumlah gelembung yang muncul semakin besar. Hal ini dapat dilihat dari data yang menunjukkan peningkatan jumlah gelembung. Adanya peningkatan jumlah gelembung udara yang dihasilkan dimana O2 merupakan hasil dari fotosintesis yang dikeluarkan oleh tumbuhan. Hal ini sudah sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa laju fotosintesis akan maksimum apabila ada banyak cahaya dalam hal ini berarti suhu dan intensitas cahaya tinggi.

Namun pada percobaan tempat gelap, praktikum kami gagal, seharusnya dengan adanya perbedaan intensitas cahaya maka akan ada perubahan pada gelembung udara yang dihasilkan oleh Hydrilla sp walaupun jumlahnya kecil. Namun dari hasil yang kami dapatkan tidak ada sama sekali gelembung udara yang terbentuk. Kegagalan ini dapat disebabkan karena adanya kebocoran pada alat rakitan, pengamatan yang kurang teliti baik pada pengamatan gelembung maupun pada pengukuran suhu, karena pada praktikum, suhu yang kami amati semuanya sama hal ini dimungkinkan termometer yang rusak.

 


 

BAB V

PENUTUP

 

  1. A.    Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum, maka dapat disimpulkan bahwa suhu dan intensitas cahaya berbanding lurus dengan laju fotosintesis. Semakin tinggi suhu dan intensitas cahaya maka laju fotosintesis (banyak O2 yang dikeluarkan)  semakin meningkat yang ditandai dengan banyaknya gelembung udara yang dihasilkan.

  1. B.     Saran

Adapun saran yang ingin disampaikan adalah:

  1. Diharapkan agar mahasiswa dalam melakukan praktikum lebih teliti dan cermat agar praktikum dapat berjalan lancar.
  2. Diharapkan agar jumlah asistem lebih banyak lagi agar tiap kelompok bisa mendapatkan masing-masing asisten.
  3. Diharapkan agar laboratorium menyiapkan fasilitas yang lebih lengkap dan memadai demi kelancaran praktikum.

 


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Dwidjoseputro. 1986. Biologi. Jakarta: Erlangga.

 

Ismail dan Abdul Muis, 2011. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.

 

Lakitan B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Lovelles. A. R. 1997. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk daerah Tropik. PT Gramedia. Jakarta.

Simbolon, Hubu dkk. 1989. Biologi Jilid 3. Erlangga. Jakarta.

Syamsuri. I. 2000. Biologi. Erlangga. Jakarta.

 

 

 

 

 
1 Komentar

Ditulis oleh pada Juni 4, 2012 inci Uncategorized

 

PROSES YANG DAPAT MENYEBABKAN TERJADINYA PENCEMARAN LINGKUNGAN

Image Lingkungan biasanya diartikan sebagai sesuatu yang ada di sekeliling kehidupan atau organism. Lingkungan adalah kumpulan dari segala sesuatu yang membentuk kondisi dan akan mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung baik kepada kehidupan dalam bentuk individual maupun kuminitas pada tempat tertentu.

Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat populer, banyak dibahas oleh kalangan masyarakat di seluruh permukaan bumi kita ini. Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak untuk dapat menanggulangi akibat buruk yang terjadi karena pencemaran, bahkan sedapat mungkin untuk dapat mencegah jangan sampai terjadi pencemaran lingkungan.

Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup mengalami perubahan, sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya terganggu. Ketidak seimbangan struktur dan fungsi daur materi terjadi karena proses alam atau juga karena perbuatan manusia. Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan teknologi sehingga banyak menimbulkan pencemaran lingkungan. Manusia adalah merupakan satu­satunya komponen Lingkungan Hidup  biotik yang mempunyai kemampuan untuk dengan sengaja merubah keadaan lingkungan hidup. Dalam usaha merubah lingkungan hidupnya ini dengan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya dapat menimbulkan masalah yang disebut pencemaran. Manusia juga dapat merubah keadaan lingkungan yang tercemar akibat berbuatannya ini menjadi keadaan lingkungan yang lebih baik, menjadi keadaan seimbang, dapat mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan, bahkan diharapkan untuk dapat mecegah terjadinya pencemaran.

Ditinjau dari segi ilmu kimia yang disebut pencemaran lingkungan adalah peristiwa penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat merubah keadaan keseimbangan pada daur materi, baik keadaan struktur maupun fungsinya sehingga mengganggu kesejahteraan manusia. Pencemaran lingkungan ini perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak, karena pencemaran lingkungan dapat menimbulkan gangguan terhadap kesejahteraan kesehatan bahkan dapat berakibat terhadap jiwa manusia.

Bahan-bahan kimia yang kehadirannya dalam lingkungan hidup dapat menyebabkan terganggunya kesejahteraan hidup manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan disebut bahan pencemar, Sebagai sumber utama terjadinya pencemar adalah:

  1. Proses-proses alam, antara lain pembusukan secara biologis, aktivitas gunung berapi, terbakarnya semak-semak, dan halilintar.
  2. Pembuatan/aktivitas manusia, seperti:
  • Hasil pembakaran bahan bakar yang terjadi pada industri dan kendaraan bermotor.
  • Pengolahan dan penyulingan bijih tambang mineral dan batubara.
  • Proses-proses dalam pabrik.
  • Sisa-sisa buangan dari aktivitas-aktivitas tersebut  di atas.

Pencemaran lingkungan ini sudah terjadi sejak jaman dahulu kala, sejak adanya manusia, tetapi baru abad 20 pencemaran yang diakibatkan karena manusia ini menjadi pokok bahasan pada semua kalangan masyarakat dan perlu mendapat penanganan dan pengawasan secara serius.

Faktor-faktor penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagai hasil sampingan perbuatan manusia meliputi;

  • Faktor Industrialisasi
  • Faktor Urbanisasi
  • Faktor Kepadatan Penduduk
  • Faktor Cara Hidup
  • Faktor Perkembangan Ekonomi

Faktor-faktor di atas saling mempengaruhi secara kompleks. Apabila salah satu faktor terjadi, maka factor lainnya dapat terjadi, dengan demikian terjadinya pencemaran lingkungan tidak dapat dihindari.

AKTIVITAS MANUSIA DAN HASIL SAMPING YANG DITIMBULKAN

 

Jenis Aktivitas

Hasil Samping yang ditimbulkan

1

Rumah Tangga

Pembuangan kotoran, air kotoran Sampah Pencemaran udara Kebutuhan tempat tinggal, dan lain-lain

2

Transportasi

Pencemaran Udara, Pencemaran Air, Pencemaran Suara Kecelakaan, Kebutuhan tanah untuk jalan, dan lain-lain

3

Industri dan Pabrik

Pencemaran Udara, Pencemaran Air, Pencemaran tanah Sampah/sisa-sisa sebagai buangan, Pencemaran panas Suara/kebisingan, Kebutuhan tanah, dan lain-lain.

4

Pertambangan

Pencemaran udara karena debu, Pencemaran air,

 Sampah/sisa-sisa sebagai buangan Kebutuhan tanah, dan lain-lain.

5

Pertanian

Pencemaran Air, Pencemaran tanah, Buangan kotoran, Kebutuhan tanah, dan lain-lain.

Berdasarkan medium fisik lingkungan tempat tersebarnya bahan kimia ini, maka pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh bahan kimia dapat dibagi menjadi tiga jenis pencemaran, yaitu:

  1. Pencemaran Tanah
  2. Pencemaran Udara
  3. Pencemaran Air

A.Pencemaran Lingkungan Di Tanah

            Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.

            Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.

            Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

B. Pencemaran Lingkungan Di Udara

            Polusi udara berasal dari berbagai sumber, dengan hasil pembakaran bahan bakar fosil merupakan sumber utama. Contoh sederhana adalah pembakaran mesin diesel yang dapat menghasilkan partikulat (PM), nitrogen oksida, dan precursor ozon yang semuanya merupakan polutan berbahaya. Sedangkan fine PM (<2,5 μm) dan ultrafine (<0,1 μm) berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan dapat dengan mudah terdeposit dalam unit terkecil saluran napas (alveoli) bahkan dapat masuk ke sirkulasi darah sistemik. Klasifikasi berdasar ukuran ini juga terkait dengan akibat buruk partikel tersebut terhadap kesehatan sehingga WHO dan juga US Environmental Protection Agency menetapkan standar PM dan polutan lain untuk digunakan sebagai dasar referensi.

            Efek yang ditimbulkan oleh polutan tergantung dari besarnya pajanan (terkait dosis/kadarnya di udara dan lama/waktu pajanan) dan juga faktor kerentanan host (individu) yang bersangkutan (misal: efek buruk lebih mudah terjadi pada anak, individu pengidap penyakit jantung-pembuluh darah dan pernapasan, serta penderita diabetes melitus).  Pajanan polutan udara dapat mengenai bagian tubuh manapun, dan tidak terbatas pada inhalasi ke saluran pernapasan saja.

C. Pencemaran Lingkungan Di Air

Karakteristik air bersih, jika ditinjau  ;

 a.Secara umum           : Air yang aman dan sehat yang bisa dikonsumsi manusia.

 b.Secara fisik              : Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.

 c.Secara kimia            :

 1. PH netral (bukan asam/basa)

 2. Tidak mengandung racun dan logam berat berbahaya.

3. Parameter-parameter seperti BOD, COD,DO, TS,TSS dan konductiviti memenuhi aturan  pemerintah setempat

Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainnya kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Pencemaran air adalah masuknya atau di masukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkanya

Sumber pencemaran air yang paling umum adalah :

–     Limbah Pemukiman

–     Limbah Pertanian

–     Limbah Industri

-Limbah Pemukiman

  • Sampah organik yang dibuang ke sungai menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen terlarut, karena sebagian besar digunakan bakteri untuk proses pembusukannya.
  • Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau danau. Fosfat ini merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok.

 Jika tumbuhan air ini mati, akan terjadi proses pembusukan yang menghabiskan  persediaan oksigen dan pengendapan bahan-bahan yang menyebabkan pendangkalan

-Limbah Pertanian

  • pemakaian pupuk dan pestisida yang berlebihan dapat mencemari air. Limbah pupuk mengandung fosfat yang dapat merangsang pertumbuhan gulma air seperti ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan gulma air yang tidak terkendali ini menimbulkan dampak seperti yang diakibatkan pencemaran oleh deterjen.
  •  Limbah pestisida mempunyai aktifitas dalam jangka waktu yang lama dan ketika terbawa aliran air keluar dari daerah pertanian, dapat mematikan hewan yang bukan sasaran seperti ikan, udang dan hewan air lainnya

-Limbah Industri

Pada umumnya limbah industri mengandung limbah B3, yaitu bahan berbahaya dan beracun. Limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang dapat mencemarkan atau merusak lingkungan hidup sehingga membahayakan kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk lainnya.

Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam :                      

1. Air sebagai media untuk hidup mikroba patogen .

2. Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit.

3. Jumlah air bersih yang tersedia tak cukup .

4. Air sebagai media untuk hidup vector penyebar penyakit .

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Mei 27, 2012 inci Uncategorized

 

Data curah hujan 10 tahun terakhir di Lembang

DATA CURAH HUJAN TAHUN 1994 – 2003 DI CISARUA 

  TAHUN    
Bulan 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 Jumlah Rata-

rata

   mm    
Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

Jumlah

Rata-rata

BB

BK

280

268

154

148

80

15

0

10

40

7

142

188

1332

94,0

6

5

178

128

192

164

104

104

42

0,3

27

104

279

84

1406

117,0

8

3

221

211

196

177

44

42,2

72

40

75

236

349

203

1867

156,0

7

3

137

190

106

167

191

0

20

0

3

13

133

258

1015

84,6

7

5

114

223

290

264

164

145

47

61

99

166

120

132

1823

152,0

9

1

190

137

186

117

135

14

26

28

0,6

195

280

146

1453

1210

8

4

238

90

176

229

146

51

26

27

27

122

181

78

1391

116,0

6

4

284

129

174

128

118

50

54

37

62

192

245

32

1505

126,0

7

4

294

111

151

175

28

116

96

10

0

13

190

221

1405

1170

7

4

46

228

226

119

78

18

2

15

51

183

190

200

1356

1130

6

5

1980

1715

1851

1688

1086

555

385

229

384

1230

2109

1542

1229,50

198

172

185

169

107

56

38

23

38

123

211

154

122,95

Sumber: Stasiun Klimatologi P.T. Syngenta Indonesia Lembang

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Mei 17, 2012 inci Uncategorized

 

Tag:

Gambar

brosur-ayam-probiotik

brosur-ayam-probiotik

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada April 8, 2012 inci Uncategorized

 

MENJADI INDONESIA YANG LEBIH BAIK DITINGGAL KEMISKINAN

MENJADI INDONESIA YANG LEBIH BAIK DITINGGAL KEMISKINAN.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada April 8, 2012 inci Uncategorized